Senin, 18 November 2013

Anggun dan Sederhana

Diposting oleh dinnaa di 09.08

"Jadi guru itu harus anggun dan sederhana..."

Kalimat yang diucapkan kaprodiku saat pembekalan PPL 1, dan kalimat itu pula yang aku bawa saat aku harus menjadi guru PPL sebagai mata kuliah semester 7 ini. Tidak mudah memang, jika melihat dari watakku yang banyak bicara dan tak bisa bersikap anggun tapi aku mau berusaha. Entah apakah dua sifat itu sudah terlihat pada diriku ketika aku menjadi guru PPL selama dua bulan ini? Mungkin yang bisa menjawab muridku dan semua rekan PPLku.


Laporanku
Hari ini tepat hari dimana aku mengumpulkan laporan PPL 2 yang aku selesaikan sebagai tugas mata kuliah ini. Ya, dua bulan terakhir aku disibukkan menjadi seorang guru muda yang masih awam nan polos dalam menilai dan mendidik murid. Dalam PPL 2, aku dan teman seperjuangan lainnya ditempatkan di SMK N 6 Semarang. Waktu awal mengetahui dimana kami akan mengajar yang jadi pikiran itu ini sekolah kejuruan dan pastinya muridnya berbeda dari sekolah biasa. Dan yang bikin aku heran seheran-herannya teman seperjuanganku disana adalah teman dekatku mengerjakan tugas-tugas kampus. Sriyanti dan Puspa. Kami bahkan sering nobar saat bete banget di kelas. Haha yang ini jangan ditiru ya.

Ok, semuanya tak terduga. Tak terduganya lagi sekolah kami ini adalah "mantan" RSBI (read: Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). Dimana sekolah yang bahasa sehari-harinya use English saat proses belajar mengajar (PBM). Kami sangat khawatir tidak mampu melakukan dengan baik tapi kekhawatiran kami tak sepatutnya ada karena ternyata use English tidak diwajibkan. Kami bersyukur. Hanya yang masih menjadi kekhawatiran kami sekolah tersebut menerapkan Kurikulum 2013 untuk kelas X, yang bahkan kami tidak dapatkan pengetahuan sedikitpun di kampus tentang kurikulum baru itu. Yah kami hanya pasrah and hope it will be easy.

Minggu pertama kami tidak sempat melakukan observasi seperti halnya mahasiswa PPL lainnya. Karena kami langsung diberi tugas mengajar dikelas. Aku mendapat tugas untuk mengajar menggantikan guru pamongku di semua kelas yang beliau ampu. Lima kelas. Tiga kelas X dan dua kelas XI. Oke ini tidak sedikit untuk mahasiswa PPL sepertiku tapi aku hanya posthink kalo semua ini adalah karena aku dipercaya mengampu semuanya. Sebenarnya aku tahu kenapa gumongku menyerahkan semua muridnya padaku. Itu karena beliau adalah Waka Kurikulum disekolah itu dan mau tak mau kesibukan beliau selalu menjadi pengganggu saat mengajar dikelas. Dan beliau percaya aku mampu menggantikannya. Yah aku menjaga kepercayaan itu.

Model Pembelajaran Jigzaw di X Busana 1
Lima kelas itu adalah X Busana 1, X Busana 2, X Busana 3, XI Busana 1 dan XI Kecantikan Rambut. Sebagian besar anak busana, makanya semuanya gadis-gadis manis tanpa murid laki-laki. Agak merasa tersaingi dengan cantiknya mereka, tapi tetap aku harus pede bahwa aku guru mereka sekarang jadi tidak ada yang menyaingi kecantikanku. Hahaha mulai alay. Maaf lupakan saja bagian ini. Beraneka sifat aku temui dari masing-masing kelas. Ada yang banyak bicara, narsis suka foto-foto, gokil, jahil, nyebelin tapi jangan salah pinter juga ada. Biasa anak muda sifat itu juga pernah aku alami dulu saat SMA, gak heran sih, apalagi mereka di sekolah kejuruan. Semuanya berkesan, dan tantangan tersendiri buatku untuk menaklukkan mereka semua agar memperhatikan saat PBM.

Seminggu aku mengajar 4 hari, free hari Selasa dan Sabtu yang selalu aku gunakan untuk piket mapel dan BK (Bimbingan dan Konseling). Hari yang paling full itu hari Rabu, semua kelas X dihari itu. Benar-benar menguras tenaga, sangat jengkel ketika jam pelajaran siang, sudah capek, bicara tidak dihargai, ribut sendiri, waahh kesabaranku benar-benar teruji hari itu. Its OK, I can stay in cool.

X Busana 1
Banyak yang aku dapatkan dari mereka murid-muridku. Aku belajar bersabar, belajar memahami kesulitan mereka, belajar menjadi teman bukan hanya menjadi guru bagi mereka, belajar dari pemikiran mereka yang lebih cerdas, bahkan belajar menghargai orang yang kita hormati. Ada satu muridku yang pernah berkata "Aku to ingin kayak Bu Dina ik, udah pinter matematika bisa bahasa Inggris". Mendengarnya berkata seperti itu aku ingin menangis. Bukan airmata yang aku berikan tapi senyuman lebar untuk membalas perkataannya. Aku hanya merasa terharu, ada orang yang ingin sepertiku yang menurutku sendiri diriku tidak sesempurna yang ia katakan. Diriku yang hanya suka mengeluh dengan hal-hal sepele. Diriku yang tidak bisa bersikap anggun. Diriku yang banyak kekurangan dimana-mana. Tapi dia muridku bisa berkata dia ingin sepertiku. Murid cantikku yang selalu ceria ketika melihatku datang, murid yang selalu memperhatikan apapun yang aku lakukan. Aku tidak merasa terganggu dengan apa yang ia lakukan, aku bahkan jadi sayang dia. dan terasa berat ketika aku harus meninggalkannya untuk kembali belajar dengan guru pamongku. Aku akan sangat kehilangan keceriaan yang ia berikan. Sangat. Dari dialah aku belajar cara menghargai orang yang kita hormati. Terima kasih, sayang :)

Kelas X Busana 2

X Busana 3

XI Busana 1
XI Kecantikan Rambut

Aku ingin berpesan buat murid-muridku. Gadis-gadisku yang manis, belajar yang rajin ya sayang, jangan terlalu nakal. Sesekali boleh, tapi jangan keterlaluan. Jadilah orang yang berguna untuk orang lain. Jangan cepat putus asa ketika salah mengerjakan tugas. Jadilah orang yang tegar menghadapi apapun, dan yang pasti jadilah dirimu sendiri bagaimanapun keadaanya. Fighting !! :)

Sepenggal kisah klasikku saat mengalami masa PPL dua bulan ini. Suka duka juga aku lalui dengan teman seperjuanganku. Sriyanti, Puspa, Juharto, Putri, Suyanti. Meskipun terkadang ada rasa jengkel, kecewa, marah kepada mereka tapi aku tidak benci. Aku sayang mereka makanya semua rasa itu hadir. Piket BK berkeliling kelas, karaoke bersama di ruang PPL, pagi-pagi berangkat bareng, menginap bertiga dirumahku, mengerjakan tugas hingga maghrib, ketilang polisi, hutang yang ndak tahu sudah dibayar apa belum. Hahahha. Semuanya kenangan kita perjuangan kita. Jangan pernah lupakan kisah klasik ini, Ok? Hope we still family even though we are not together. LUMUNU, guys !! Love you, miss you, need you :*
This is us, PPL of SMK N 6 Smg

Jadi apakah aku sudah menjadi guru yang anggun dan sederhana? Mungkin hanya waktu dan proses yang membuatnya menjadi kenyataan. Haha. Sudah habis kata-kataku. Sampai jumpa di kisahku yang lain yaa, thanks for reading :)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Nice! Like it :)

Posting Komentar

 

Anything. Happy. Smile Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting