Selasa, 09 Juli 2013

Nemu Novel...."Tahta Mahameru"

Diposting oleh dinnaa di 09.05
What’s up all? Hope. You’re fine. Alhamdulillah, Ramadhan is coming again in this year. Unfortunately, i’m can’t fast in the first day, yeeaah just thank to God :D

Seperti tahun-tahun sebelumnya, di Indonesia Ramadhan selalu hadir dengan perbedaan dari beberapa pendapat para ulama. Muhammadiyah sehari sebelumnya dan Pemerintah hari esoknya, selang sehari. Karena kami, aku dan keluargaku yakin pada pendapat Pemerintah jadi kami berpuasa esok hari. Just follow our believe.


Pagi ini, sehari sebelum esok memulai puasa Ramadhan 1434 H, aku berencana hang out with my special guy. Just lunch before fast day. Aku mengantarnya mengambil new glasess yang sudah dipesannya kemarin kemudian dia mengajakku ke Mall Ciputra yang memang dekat dengan optik yang kami kunjungi.

No plan to buy anything just hang out and we going to Gunung Agung book store. Niatnya hanya lihat-lihat aja novel terbaru apa. Aku melihat di rak-rak novel dan dia melihat buku-buku ringan berbau humor. Tiba-tiba dia memperlihatkanku sebuah novel dengan cover biru langit bergambar gunung yang berdiri gagah dengan seseorang yang berjalan dibawahnya dengan tulisan di tengah gambar “Tahta Mahameru” –Azzura Dayana- Of course, i’m excited.

“Mahameru” nama puncak gunung tertinggi di Jawa itu selalu membuatku tertarik karena aku suka gunung, suka pendakiannya, sejak pertama kali naik gunung aku selalu haus dengan suasana puncaknya dan Mahameru adalah sebuah impian and he’s know it. Dia hanya nyengir lihat aku kegirangan. Aku langsung membaca bagian belakang buku, dan ini yang tertulis...

“Mahameru Puncak Abadi Para Dewa. Ikhsan memandang Mahameru lagi. Apakah itu artinya Allah tidak punya tempat di sana?” Faras, si gadis kutu buku asal desa Ranu Pane hanya bisa mengangkat tinggi kedua alisnya.
“Seperti aku, kamu juga tidak tahu banyak tentang tahta Mahameru?” tanyanya lagi.
Tahta Mahameru?
Itulah salah satu dari tiga pertanyaan tak terjawab dari Ikhsan kepada Faras. Masing-masing diajukan dalam tiga pertemuan singkat mereka sebelum mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa itu. Pendaki gunung berwatak keras dari keluarga yang penuh kebencian ini menjadikan Mahameru sebagai peredam sesaat jiwanya yang penuh dendam. Namun kegetiran semakin memuncak sampai akhirnya ia benar-benar membalas dendam dan hidup terasing. Faras, sang teman baik yang merasa bersalah dalam terseretnya Ikhsan ke ujung tanduk menelusur jejak sang pendaki hingga melintasi pulau. Ia ditakdirkan bertemu dan seperjalanan panjang dengan Mareta, seseorang yang ternyata terkait dalam dendam keluarga Ikhsan.
Apa sebenarnya yang terjadi pada Ikhsan setelah menghilang tiga tahun? Lalu masih pentingkah Faras mengungkap semua jawab atas pertanyaan esensial Ikhsan yang dulu, melalui keajaiban demi keajaiban dalam pendakian Mahameru yang mungkin tak terlihat selama ini?
Tahta Mahameru, sebuah novel yang tak hanya menyajikan rangkaian peristiwa luar biasa tentang kehidupan anak manusia, tapi juga menyuguhkan petualangan tokoh-tokohnya dari satu daerah ke daerah lain, menghadirkan sisi religi yang menggugah, dan ikut mengupas latar adat suku Bugis yang kental dan terkenal akan kapal pinisi mereka. Serta tentu saja, pendakian Gunung Mahameru yang berbeda dari biasanya.
***
Oke, setelah baca sinopsis di atas, yang ada di otakku i’m must have this book!! Finaly alright, dia membelikannya untukku, thanks darl, love you so much, hehe.

At home, aku langsung googling about this book, review beberapa blogger, ceritanya berakhir bagaimana, semenarik apa bahkan aku nemu blog penulisnya yaitu Azzura Dayana dan yang paling bikin penasaran tulisan dari salah satu blogger yang mengatakan bahwa novel ini tentang hiking, travelling, agama, quote kehidupan, yang semuanya dirangkum jadi satu. Waooww, seperti apa ya ceritanya, aaaa aku gak sabar baca. Oke, untuk review dariku tunggu ya. Let’s we read this book!!

0 komentar:

Posting Komentar

 

Anything. Happy. Smile Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting